Tayamum

Kamis, 01 Oktober 2020

Resume Buku Metrologi Penelitian Sugiyono

RESUME BUKU METODE PENELITIAN KUANTITATIF 

KUANTITATIF KUALITATF DAN R&D

“Tugas Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Anak Usia Dini” 

Dosen Pengampu: Uswatun Hasanah, M.Pd.


Disusun Oleh : 

ANNISA FADHILA     (1801030001)



KELAS B

PRODI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD) 

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

TAHUN AKADEMIK 2020




BAB 10 

MASALAH, FOKUS JUDUL PENELITIAN, DAN TEORI DALAM PENELITIAN KUALITATIF

A. Masalah dalam penelitian 

Perbedaan mendasar antara masalah dalam penelitian kuantitatif dan masalah dalam penelitian kualitatif. Jika dalam penelitian kuantitatif  “masalah” yang akan dipecahkan melalui penelitian harus jelas, spesifik, dan dianggp tidak berubah, tetapi dalam penelitian kualitatif masalah yang dibawa olh peneliti masih remang-remang, bahkan gelap komplek dan dinamis. Dalam penelitian kualitatif, akan terjadi tig kemungknan terhadap masalah yang dibawa oleh peneliti dalam penelitian. Yang pertama masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak awal sampai akhir penelitian sama. Yang kedua “masalah” yang dibawa peneliti setelah peneliti berkembang yaitu memperluas atau memperdlam masalah yang telah disiapkan. Yang ketiga “masalah” yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangn berubah total, sehingga harus diganti masalah. Dengan demikian juul proposal dengan judul penelitian tidak sama dan judulnya diganti dalam institusi tertentu, judul yang diganti ini sering mengalami kesulitan administrasi. 

Penelitian kualitatif yang merubah masalah atau ganti judul penelitian atau setelah seleai, merupakan penelitian kualitatif yang lebih baik, karena ia dipandang mampu melepaskan apa yang telah dipikirkan sebelumnya, dan selanjutnyamampu melihat fenomena secara lebih luas dan mendalam sesuai dengan apa yang terjadi dan berkembang pada  situasi  sosial yng diteliti. Terdapat perbedaan antara masalah dengan rumusan masalah. Seperti telah dikemukakan bahwa masalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi. Sedangkan rumusan masalah adalah pernyataan penelitian yang disusun berdasarkan masalah yang hrus dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.  

B. Fokus Penelitian 

Dalam pandangan penelitian kualittif, gejala itu bersifat holistik atau menyeluruh (tidak dapat dipisah-pisah). Sehingga penelitian kualitatif tidak akan menetapkan penelitian hanya berdasarkan variabel penelitian, tetapi keseluruhan yang yang diteliti yang meliputi tempat (place), pelaku (actor), aktifitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut fokus, yang berisi pokok masalah yang bersifat umum. Suatu masalah dikatakan dikatakan penting apabila masalah tersebut tidak segera dipecahkan melalui penelitian, maka akan semakin kehilangan berbagai kesempatan untuk mengatasinya. Masalah dikatakan feasible apabila terdapat berbagai sumber daya untuk memecahkan masalah tersebut. Untuk menilai masalah tersebut penting, urgen, dan feasible, maka perlu dilakukan melalui analisis masalah. Dalam penelitian kualitatif, penentuan fokus dalam proposal lebih didasarkan pada tingkat kebaharuan informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial (lapangan).

Kebaharuan informasi itu bisa berupa upaya untuk memahami secara lebih luas dan menalam tentang situasi sosial, tetapi juga ada keinginan untuk menghasilkan hipotesis atau ilmu baru dari situasi sosial yang diteliti. Fokus dalam penelitian kualitatif diperoleh setelah peneliti melakukan grand tour observasion dan grand tour question atau yang disebut dengan penjelajhan umum. Dari penjelajahan umum ini peneliti akan memperoleh gambaran umum menyeluruh yang masih pada tahap awal tentang situasi sosial.  

Spradley dalam sanapiah faisal (1988) mengemukakan empat alternatif untuk menetapkan fokus yaitu: 

  1. Menetapkan fokus pada permasalahan yang dirasakan oleh informan 
  2. Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu organizing domain. 
  3. Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan yang mengembangkan iptek. 
  4. Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-teori yang telah ada. 

C. Bentuk Rumusan Masalah 

Berdasarkan level of explanation suatu gejala, maka secara umum terdapat tiga bentuk rumusan masalah, yaitu rumusan masalah deskriptif, komparatif dan asosiatif. 

Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengekplorasi atau menangkap situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam. 

Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk membandingkan antara konteks sosial atau domain satu dibandingkan dengan yang lain. 

Rumusan masalah asosiatif atau hubungan adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengkonstruksi hubungan antara situasi sosial atau domain satu dengan yang lainnya. Rumusn maalah asositif dibagi menjadi tiga yaitu, hubungan simetris, kausal, dan recirocal atau interaktif. Hubungan simetris adalah suatu gejala yang muncul bersamaan sehingga bukan merupakan hubungan sebab akibat atau interaktif. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab dan akibat. Dan hubungan reciprocal adalah hubungan yang saling mempengaruhi. 

Dalam penelitian kualitatif pertanyaan penelitian tidak dirumuskan atas dasar definisi operasional dari suatu variable penelitian. Pertanyaan penelitian kualitatif dirumuskan dengan maksud untuk memahami gejala yang komplek, interaksi sosial yang terjadi dan kemungkinan ditemukan hipotesis atau teori baru. Berikut ini contoh rumussan masalah dalam proposal penelitian kualitatif tentang suatu peristiwa. 

Apakah peristiwa yang terjadi dalam situasi sosial atau setting tertentu? (rumusan masalah deskriptif) 

Apakah peristiwa itu berhubungan dengan peristiwa lain dalam situasi sosial yang sama atau situasi yang lain? (rumusan masalah asosiatif). 

Apakah peristiwa itu sama atau berbeda dengan peristiwa lain. (rumusan masalah komparatif). 

D. Judul Penelitian Kualitatif 

Dalam penelitian kualitatif, karena masalah yang dibawa oleh peneliti masih bersifat sementara, dn bersifat holistik (menyeluruh), maka judul dalam penetian kualitatif yang dirumusakan dalam proposal juga masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelh memasuki lapangan. Judul laporan penelitian kualitatif yang baik justru berubah atau mungkin diganti. Judul penelitian kualitatif yang tidak berubah berarti penelitisn belum berani  menjelajah secara mendalam terhadap situasi sosial yang diteliti sehingga belum mampu mengembangkan pemahaman yang luas dn mendalam terhdap situasi sosial yang diteliti. 

Judul penelitian kualitatif tentu saja tidak harus mencerminkan permasalahan dan variabel yang teliti, tetapi lebih pada usaha untuk mengungkapkan fenomena dalam situasi sosial secara luas dan mendalam, serta menemukan hipotesis dan teori. Berikut ini beberapa contoh judul penelitian kulitatif. 

  1. Pengembangan model perencanaan yang efektif, di era otonomi daerah. 
  2. Organisasi pemerintah yang efektif dan efesien pada era otonomi daerah. 
  3. Membangun iklim kerja yang kondusif.
  4. Pengembangan kepemimpinan berbasis budaya. 
  5. Pengembangan sistem pengawasan yang efektif.

E. Teori Dalam Penelitian Kualitatif 

Dalam penelitian kuantitaf jumlah teori yang digunakan seuai dengan jumlah variable yang diteliti, sedangkan dalam penelitian kualitatif yang bersifat holistik, jumlah teori yang harus dimiliki oleh peneliti kualitatif jauh lebih banyak karena harus disesuaikan dengan fenomena yang berkembang dilapangan. Peneliti kualitatif dituntut dapat menggali data berdasarkan apa yang diucapkan, dirasakan, dan dilakukan oleh partisipan atau sumber data. Peneliti kualitatif harus bersifat “perspektif emic” artinya memperoleh data bukan “sebagaimana seharusnya”, bukan berdasarkan yang dipikirkan oleh peneliti, tetapi berdasarkan sebagaimana adanya yang terjadi dilapangan, yang dialami, dirasakan, dan difikirkan oleh partisipan/sumber data. Penelitian kualitatif lebih sulit bila dibandingkan dengan kuantitatif, karena data yang terkumpul bersifat subyektif dan instrumen sebagai alat pengumpul data adalah peneliti itu sendiri. 

Untuk dapat menjadi instrument penelitian yang baik, peneliti kualitatif dituntut untuk memiliki wawasan yang luas , baik wawasan teoritis maupun wawasan yang terkait dengan konteks sosial yang diteliti yang berupa nilai, budaya, keyakinan, hukum, adat istiadat yang terjadi dan berkembang pada konteks sosial tersebut. Peneliti kualitatf dituntut mampu mengorganisasikan semua teori yang dibaca. Landasan teori yang dituliskan dalam proposal penelitian lebih berfungsi untuk menunjukkan seberapa jauh peneliti memiliki teori dan memahami permasalahan yang diteliti walaupun masih permasalahan yang diteliti walaupun masih permasalahan tersebut bersifat sementara itu. Oleh karena itu landasan teori yang dikemukakan tidak merupakan harga mati, tetapi bersifat sementara. Peneliti kualitatif justru dituntut untuk melakukan grounded research, yaitu menemukan teori berdasarkan data yang diperoleh dilapangan atau situasi sosial.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TABEL PERBEDAAN PENELITIAN KUALITATIF DAN PENELITIAN KUANTITATIF

  TABEL PERBEDAAN PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUANTITATIF   “Tugas Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan...