Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh sahabat yang di cintai oleh Allah SWT, semoga selalu dalam lindungan -Nya Aamiin..
Kali ini saya akan berbagi sebuah cerita pendek atau ilustrasi tentang sebuah anak yang merindukan ibunya Langsung saja kita simak ya !!
Hari ini genap usia ku yang ke 7 tahun, dan aku belum pernah melihat wajah ibu secara nyata,hanya dengan melihat di sebuah figura yang terdapat pada bingkai foto yang tergantung di ruang tengah kami..
Ayah selalu bilang kepada diriku bahwa ibu adalah wanita yang sangat cantik dan berhati lembut. Setiap ku pandang figura ibu aku berpikir emanglah sangat cantik tetapi mungkin lebih cantik paras ibu yang asli dibandingkan dengan yang ada di sebuah bingkai foto itu..
Aku selalu melihat teman-teman sekolahku yang selalu diantar dan dijemput dengan ibu mereka. Ibu mereka nyata bisa digenggam tanggannya dan didengar suaranya,tetapi itu berbeda dengan ibu ku yang tidak bisa di genggam tangganya dan suranya pun tak bisa ku dengar hanya sebuah gambar yang tak bisa bergerak saja..
Pada saat itupun ketika pulang sekolah aku merengek dan menangis kepada ayah.
Ibu kemana yah? aku ingin seperti teman-teman di sekolah yang selalu di antar dan dijemput dengan ibu mereka, dan ibu mereka bisa digenggam tangannya yah..
(Ayah menjawab) Ibu selalu ada di sini nak sambil menujuk dada anaknya.. Suatu saat nanti kita akan bisa bertemu denga ibu dan menggenggam tangan ibu nak..
Tetapi aku mau bertemu dengan ibu sekarang yah.. Sambil (merengek dan menangis).
Sabar sayang saat ini belum waktunya kita untuk bertemu dengan ibu nak, ibu sedang berpersiap-siap untuk menyambut kita di syurga nak. Jika ingin bertemu dengan ibu kamu harus berdo'a kepada Allah SWT agar nanti kamu, ayah dan ibu dapat bertemu dan berkumpul di syurga Nya Allah nak..
Baik yah aku akan selalu berdoa kepada Allah agar nanti aku dapat bertemu dan berkumpul dengan ayah dan ibu di syurga Allah yah..
Anak sholihah ayah (kata ayah sambil memelukku).
Dan di malam hari ketika aku terbangun karna ingin ke kamar mandi. Aku melihat di balik hordeng kamarku bahwa ayah sedang memandang figura ibu sambil menangis, dan saat itu juga pertama kaliku melihat ayah menangis. Sejak saat itu akupun berjanji bahwa tidak akan membuat ayah sedih lagi.
Semoga bermanfaat..
Nb: cerita ini hanyalah fiktif belaka, jika terjadi kesamaan hanya kebetulan saja.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
TABEL PERBEDAAN PENELITIAN KUALITATIF DAN PENELITIAN KUANTITATIF
TABEL PERBEDAAN PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUANTITATIF “Tugas Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan...

-
خمس بالونات Balonku ada lima
-
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh sahabat sekalian. Kali ini saya akan berbagi tentang analisis dari film Taare Zameen Par. Yu...
-
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh sahabat yang di cintai oleh Allah SWT, semoga selalu dalam lindungan -Nya Aamiin.. Kali ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar