Tayamum

Sabtu, 23 Maret 2019

ANALISIS PSIKOLOGI PENDIDIKAN DARI FILM TAARE ZAMEEN PAR

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh sahabat sekalian. Kali ini saya akan berbagi tentang analisis dari film Taare Zameen Par. Yuukk di simak baik-baik :)


Film Taare Zameen Par bercerita tentang seorang anak kelas 3 SD yang mengidap diseleksia,yang bernama Ishaan Nandkishore Awasthi susah untu menangkap perintah dan kata-kata orang lain dan setiap kata-kata atau tulisan yang dilihatnya seolah-olah tulisan itu seperti menari-nari. Sekolah yang dirasakan terasa sangat sulit bagi ishan. Ishaan sulit untuk mengerjakan pelajaran.

Orang tuanya selalu menekan dia untuk selalu belajar sesuai dengan orang normal yang lainnya. Ketika dia salah, orang tuanya selalu memarahinya. Orang tuanya tidak tahu kondisi yang terjadi pada diri ishan. Selama sekolah Ishaan juga menjadi bahan ejekan temen-temenya. Bahkan gurunya pun juga sering memarahinya dan menganggapnya buruk dalam semua pelajaran di sekolah karena kekurangannya yang dimiliki tersebut. Mengetahui kondisi tersebut orang tuanya malah mendaftarkan anaknya untuk mengikuti program asrama.

Di Asrama, datang seorang guru kesenian pengganti sementara yang bernaman Ram Shankar Nikumbh (Aamir Khan). Guru baru ini mempunyai cara mendidik yang baru. tidak seperti guru lain yang mengikuti norma yang ada dalam sekolah tersebut. Ram membuat mereka berpikir keluar dari buku-buku, di luar empat dinding kelas dan imajinasi mereka. Setiap anak di kelas merespon dengan antusiasme yang besar kecuali Ishaan. Ram menyadari bahwa Ishaan menderita penyakit penderitaan anak diseleksia.

Ram kemudian berusaha untuk memahami Ishaan dan masalah-masalahnya. Dia membuat orang tua dan guru Ishaan lainnya menyadari bahwa Ishaan bukan anak yang abnormal, tetapi anak yang sangat khusus dengan bakat tersendiri. Dengan waktu, kesabaran dan perawatan Ram berhasil dalam mendorong tingkat kepercayaan Ishaan. Dia membantu Ishaan dalam mengatasi masalah pelajarannya dan kembali menemukan kepercayaan yang hilang.

Pesan Moral

Pesan moral yang disampaikan dari film ini adalah peran kedua orang tua dalam perkembangan anak sangatlah penting,tak hanya kehadiran (perhatian) sosok ibu saja tetapi kehadiran sosok ayah sangat penting juga bagi kehidupan anak.Sebagai orang tua tidak hanya menuntut hak orang tua saja tetapi dapat hadir di dalam tumbuh kembang anak.selama proses pendidikan dan kehidupan, biarkan menjadi diri sendiri. Jangan menjadikan kesuksesan dan posisi dalam masyarakat menjadi patokan. Biarkan berkarya sesuai alamiah. karena bakat dan kemampuan seseorang itu berbeda-beda. Tidak ada anak yang bodoh, yang ada hanyalah individu yang unik dan memiliki kecerdasan yang berbeda.
Pelajaran yang didapat dalam film ini :
·        disiplin
·        Imajinasi yang tinggi
·        Kreatif
·        Gurunya manusia.

Gurunya Manusia
Terdapat 3 tipe-tipe guru  menurut munif chatib, yaitu :

  1. Gurunya manusia, Gurunya manusia adalah guru yang mempunyai keikhalasan dalam mengajar dan belajar. Guru yang ikhlas dan peka terhadap siswa yang tidak dapat memahami materi ajarnya. Guru yang mempunyai keyakinan bahwasanya taget peketjaannya adalah membuat para siswa berhasil memahami materi-materi yang diajarkan. Dihadapan gurunya manusia, setiap anak adalah juara. Setiap gurunya manusia haruslah memiliki pandangan atau pola pikir yang menganggap setiap anak adalah juara dan setiap anak memiliki potensi-potensi yang unik dan baik, apapun kondisi yang dialami anak.
  2. Guru Robot, Guru robot memiliki pengertian bahwa guru robot ini bekerja persis seperti robot. Guru robot hanya masuk ke dalam kelas, mengajar, lalu pulang. Mereka hanya peduli dengan beban materi yang harus disampaikan kepada siswa. Mereka tidak peduli dengan kesulitan siswa dalam menerima materi ajarnya. Mereka tidak peduli dan miti robot yang hanya menjalankan perintah yang sudah disusun. Tipe guru robot ino seringkali menggunakan ungkapan seperti ini: "wah, itu bukan masalah saya, tapi masalah kamu, jadi selesaikan sendiri!".
  3. Guru Materialistik, guru materialistik adalah tipe guru yang selalu melakukan perhitungan dalam mendidik para muridnya. Yang menjadi patokan hanyalah hak yang mereka terima, barulah kewajiban mereka akan dilaksanakan sesuai hak yang mereka terima. Ungkapan yang sering di dengar dari tipe ini : " total dalam mengajar, penghasilan yang diberikan kepada saya hanya cukup untuk biaya transport !".

selanjutnya, tipe terdapat lima bingkasan kado yang harus dibuka oleh gurunya manusia yaitu :

  1. Bintang, memandang setiap anak yang dilahirkan adalah juara. Munif Chatib menjelaskan bahwa setiap anak adalah bintang. Bintang yang bersinar menerangi bumi. Sebagai guru sebelum memasuki kelas hendaknya guru tersebut harus di dalam benak seorang guru yang menganggap bahwa setiap siswa adalah bintang, maka siswa akan menjadi bintang.
  2. Samudra, siswa memiliki kemampuan seluas samudra. Munif Chatib menjelaskan bahwa kemampuan anak kita seluas samudra. Yang artinya, pasti banyak potensi yang terpendam di dalam dirinya, seperti halnya samudra dengan berbagai potensi kekayaan alamnya.
  3. Harta karun, setiap siswa memiliki potensi kecerdasan yang bervariasi. Ada yang mempunyai satu kecerdasan yang dominan, sedangkan yang lain lemah. Ada yang mempunyai dua, tiga, bahkan semua kecerdasan dominan.
  4. Penyelam, discovering ability kembangkan kemampuan dan kubur ketidakmampuan anak. Discovering ability adalah aktivitas guru untuk menjelajahi kemampuan siswa pada saat hasil tes siswa dibawah standar ketuntasan. Discovering ability juga dapat diartikan meminta siswa untuk menjawab soal yang sama dengan cara yang berbeda. Apabila discovering ability ini tidak berhasil, maka barulah dilakukan remedial test ( tes pengulangan). 
  5. Bakat, anak dilahirkan dengan membawa bakat-bakat alamiahnya. Setiap anak memiliki berbagai macam bakat sebagai pembawaannya, seperti bakat musik, agama, seni, dan sebagainya. Bakat yang dimiliki seseorang dalam bidang tertentu memungkinkannyamencapai prestasi pada bidang ini. Untuk itu diperlukan adanya latihan, pengetahuan, dorongan dan mora dari lingkungan terdekat.

Berdasarkan lima bingkisan kado gurunya manusia diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kecerdasan tidak terkait dengan kondisi fisik, kondisi Brain, dan hasil test yang standar. Akan tetapi, terkait dengan : 1) Discovering Ability (anak mampu menemukan, mencari, proses); 2) Right place (tempat yang tepat, dan diberi wadah untuk menyalurkan) dan 3) Benefiditas (mempunyai manfaat).

Semoga dapat bermanfaat ya sahabat -sahabat sekalian..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TABEL PERBEDAAN PENELITIAN KUALITATIF DAN PENELITIAN KUANTITATIF

  TABEL PERBEDAAN PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUANTITATIF   “Tugas Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan...